Record Details

PENGUATAN KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN: REFORMASI MEKANISME PENYALURAN BENIH JAGUNG HIBRIDA

Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title PENGUATAN KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN: REFORMASI MEKANISME PENYALURAN BENIH JAGUNG HIBRIDA
STRENGHTENING FOOD SECURITY POLICIES: REFORMING THE MECHANISM FOR DISTRIBUTING HYBIRD CORN SEEDS
 
Creator Freddy, Imelda Magdalena
Gupta, Endy Kumara
 
Description Penelitian ini ingin menggali efektivitas dan dampak dari penerapan progam Upaya Khusus (UPSUS) pemberian bantuan benih jagung hibrida gratis melalui studi kualitatif di 2 kota sentra Jagung, yaitu: Dompu (NTB) & Sumenep (Jawa Timur). Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk meningkatkan efektivitas program bantuan benih jagung hibrida UPSUS, pasar jagung di daerah perludikategorikan berdasarkan kekuatan mereka, yaitu pasar jagung lemah, pasar jagung semi-kuat, dan pasar jagung kuat. Program UPSUS dinilai lebih efektif jika diterpakan pada daerah pasar jagung semi-kuat karena pasar ini mendukung transisi dari penggunaan benih jagung tradisional ke benih jagung hibrida, sehingga berdampak positif pada peningkatan level produksi jagung. Sementara itu,penyerapan benih bantuan UPSUS pada pasar jagung yang lemah dan kuat dinilai rendah, sehingga pendistribusian benih di kedua pasar ini dapat berpotensi membuka pasar gelap di mana petani secara ilegal menjual benih UPSUS yang mereka dapat demi membiayai kebutuhan lain. Penelitian juga membuktikan bahwa benih jagung hibrida UPSUS produksi Badan Penelitian dan PengembanganPertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian dan produsen domestik berlisensi dinilai memiliki kualitas yang lebih rendah daripda benih yang diproduksi oleh produsen swasta, sehingga dapat menghalangi para petani untuk meningkatkan produksi jagungnya.
This study probes into the effectivity and impact of the implementation of Social Efforts Program (Upaya Khusus/UPSUS) in providing free hybrid maize seed, through qualitative researches in two maize central cities: Dompu (West Nusa Tenggara) and Sumenep (East Java). The research shows that to improve the overall effectiveness of the UPSUS Program, local maize markets need to be categorized bytheir particular strength: thin-maize market, semi-strong maize market, and strong maize market. The study identifies that the UPSUS Program is most effective in areas with semi-strong maize markets because here it supports the transition from traditional to hybrid maize types with positive effects on production levels. While region with thin and strong maize markets are deemed to be lower in UPSUS seed absrobtion, distributing seeds in these markets appears to contribute to the emergence of black-markets where farmers illegally sell their UPSUS seeds to finance other needs. The study also finds the hybrid mazie seed produced by Research and Development Agency of the Ministry of Agriculture (Balitbangtan) and licensed domestic producers are lower in quality compare to seed procued by the privatesector, hence, it may hinder the improvement of maize production for the farmers.
 
Publisher Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id
 
Date 2018-12-31
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/45137
 
Source SOCA (SOCIO-ECONOMIC OF AGRICULTURRE AND AGRIBUSINESS); Vol.12, No.1, Desember 2018; 15-38
2615-6628
1411-7177
10.24843/SOCA.2018.v12.i01
 
Language ind
 
Relation https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/45137/27362