Sanksi Adat pada Lembaga Perkreditan Desa dalam Kerangka Principal-Agent LPD (Lembaga perkreditan Desa) Se-Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Sanksi Adat pada Lembaga Perkreditan Desa dalam Kerangka Principal-Agent LPD (Lembaga perkreditan Desa) Se-Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli
— |
|
Creator |
Kartika, Nengah
Jember, I Made |
|
Subject |
Principal-agent; Sanksi dan aturan adat; Moral hazard; Rule of The Game; Kredit Macet
|
|
Description |
LPD is a form of non-formal financial institution whose role has becoming very important in Bali. As credit dealer, LPD has several problems regarding its debtor and creditor which causes non-performing loans. This study discusses the causes of credit, the impact of sanction and rules from Balinese traditional custom, differences in return on asset (ROA) between LPDs which applied traditional customs and rules in all LPDs on Tembuku districts. We used the principal-agent theory to determine the differences on ROA between LPDs who applies the traditional custom and those who do not. We found out that there’s differences between the two. This study also found out that the biggest impact of sanction from traditional customs to failing debtor are psychological pressure and embarrassment.
LPD merupakan lembaga keuangan non-formal yang memiliki peran penting dalam perekonomian di Bali. Dalam Penyaluran kredit di beberapa LPD Desa Pekraman se Kecamatan Tembuku terdapat masalah principal-agent antara debitur sebagai agent dan pihak LPD sebagai pricipal sehingga menyebabkan terjadinya kredit macet. Debitur yang tidak berusaha untuk melunasi kreditnya, maka dijatuhi sanksi yang meliputi sanksi denda, dan sanksi adat berupa dikeluarkan dari keanggotaan adat. Tujuan penelitian ini adalah mendiskusikan mengani penyebab kredit, dampak sanksi dan aturan adat terhadap debitur yang kreditnya macet, serta perbedaan ROA pada LPD yang menerapkan sanksi dan aturan adat dan LPD yang tidak menerapkan sanksi dan aturan adat di LPD Desa Adat Se-Kecamatan Tembuku. Menggunakan teori principal-agent, penelitian ini berusaha menggambarkan perbedaan ROA LPD yang melaksanakan sanksi dan aturan adat dengan yang tidak menerapkan. Penelitian ini menemukan bahwa dampak sanksi dan aturan adat hanya jika seseorang yang terkena sanksi merupakan warga adat hanya di satu di desa pekraman, jika seseorang terdaftar menjadi warga adat di dua desa pekraman maka sanksi tidak berdampak. Selanjutnya dampak paling berat dari sanksi dan aturan adat bagi debitur macet adalah rasa malu dan tekanan psikologis sehingga masalah moral hazard tidak terjadi. Ada perbedaan ROA LPD yang melaksanakan sanksi dan aturan adat dengan yang tidak. |
|
Publisher |
Universitas Udayana
|
|
Date |
2017-08-29
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jekt/article/view/28685
10.24843/JEKT.2017.v10.i02.p08 |
|
Source |
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan; 2017: Vol. 10, No. 2, Agustus 2017 (pp. 110 - 252)
2303-0186 2301-8968 10.24843/JEKT.2017.v10.i02 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jekt/article/view/28685/21591
|
|
Rights |
Copyright (c) 2017 Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan
|
|