Record Details

Analisis Pengaruh Faktor Ketersediaan, Akses, dan Penyerapan Pangan Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Surplus Pangan: Pendekatan Partial Least Square Path Modeling

Jurnal Agro Ekonomi

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title Analisis Pengaruh Faktor Ketersediaan, Akses, dan Penyerapan Pangan Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Surplus Pangan: Pendekatan Partial Least Square Path Modeling
 
Creator Mun’im, Akhmad; Direktorat Neraca Produksi, Badan Pusat Statistik
Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710
 
Subject ketahanan pangan; akses pangan; penyerapan pangan; partial least square path modeling (PLS-PM); bootstrapping; food security; food accessibility; food utilization
 
Description EnglishFood security does not depend on food availability only, but also on access and utilization of food. It indicates that even though Indonesia is one of the food-surplus countries, it doesn’t guarantee that Indonesian people have a good food security since they still have to deal with access and utilization aspects. Using data from Social and Economic Survey 2007 (Susenas 2007) by Badan Pusat Statistik and results of National Basic Health Research 2007 (Riskesdas 2007) by Ministry of Health, this research aims to identify influencing factors of food availability, access, and utilization on food security in food-surplus regencies in Indonesia at 2007. This research uses Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) as an analytical tool and applies a bootstrapping approach in statistical testing. Analysis results show that availability of food factor insignificantly influence food security in food-surplus regencies. Food access and absorption significantly affect food security. Each score of food access factor increases by 100 percent, the food security core will increase by 58.3 percent. An increase of 100 percent in score of food utilization factor, food security will increase by 31.9 percent. IndonesianKetahanan pangan tidak hanya bergantung kepada ketersediaan pangan saja, tetapi juga akses dan penyerapan pangan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia merupakan negara yang tahan pangan yang ditunjukkan oleh ketersediaan pangan yang baik, namun tidak menjamin penduduk Indonesia menjadi tahan pangan karena masih harus melihat aspek akses dan penyerapan pangannya. Menggunakan data Survei Sosial Ekonomi 2007 (SUSENAS 2007) BPS, serta hasil dari Riset  Kesehatan Dasar 2007 (Riskesdas 2007) Kementerian Kesehatan, penelitian ini ingin mengetahui pengaruh dari faktor ketersediaan, akses, serta penyerapan pangan terhadap ketahanan pangan di kabupaten surplus pangan di Indonesia tahun 2007. Penelitian ini menggunakan alat analisis Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) dan menggunakan pendekatan bootstrapping dalam pengujian statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor ketersediaan pangan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap ketahanan pangan di kabupaten surplus pangan. Sedangkan faktor akses serta penyerapan pangan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketahanan pengan di kabupaten surplus pangan pada tahun 2007. Setiap peningkatan 100 persen skor faktor akses pangan akan meningkatkan skor faktor ketahanan pangan sebesar 58,3 persen. Setiap peningkatan 100 persen skor faktor penyerapan pangan akan meningkatkan skor faktor ketahanan pangan sebesar 31,9 persen.
 
Publisher Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
 
Contributor
 
Date 2016-08-16
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4023
10.21082/jae.v30n1.2012.41-58
 
Source Jurnal Agro Ekonomi; Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Agro Ekonomi; 41-58
Jurnal Agro Ekonomi; Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Agro Ekonomi; 41-58
2541-1527
0216-9053
 
Language ind
 
Relation http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4023/3358
 
Rights Copyright (c) 2016 Jurnal Agro Ekonomi
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0