Record Details

Model Ekonomi dan Dampak Implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-Cina Bagi Perdagangan Gula Indonesia

Jurnal Agro Ekonomi

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title Model Ekonomi dan Dampak Implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-Cina Bagi Perdagangan Gula Indonesia
 
Creator Rahman, Rena Yunita; Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 39 Kampus Bumi Tegal Boto, Jember
Sinaga, Bonar M.; Departemen Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan, Institut Pertanian Bogor
Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
Susilowati, Sri Hery; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Jl. A. Yani No. 70, Bogor 16161
 
Subject industri; gula; ACFTA; tarif; impor; surplus; produsen; konsumen; sugar; industry; import; tariff; producer; consumer; surplus
 
Description EnglishGlobalization and unfair trade including that of sugar will affect Indonesia’s sugar industry. Implementation of ASEAN-Cina Free Trade Agreement will reduce and eliminate tariff and non-tariff barriers. Currently, domestic sugar production does not meet the high demand for sugar. This study aims to forecast the impact of economic policy in agricultural sector on the performance of Indonesian’s sugar trade for the periods of 2015-2020. Indonesian Sugar Trade Model was constructed as a simultaneous equations system and estimated using a 2SLS method with a SYSLIN procedure. The forecast simulation used a NEWTON method with a SIMNLIN procedure. Elimination of import tariff will increase consumer’s surplus higher than producer’s surplus decrease. However, the net surplus will decrease because government’s tariff revenue also drops. This study suggests that in order to increase consumer’s and producer’s welfare (net surplus) in ASEAN-Cina Free Trade Area, some policies are to implement are sugar import tariff reduction, farm-gate sugar price enhancement, sugar cane plantation expansion, and State Logistics Agency’s role improvement. IndonesianGlobalisasi dan perdagangan yang tidak fair, termasuk perdagangan gula, akan mempengaruhi pengembangan industri gula di Indonesia. Implementasi perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Cina diwujudkan dengan pengurangan dan penghapusan hambatan tarif dan nontarif. Kebutuhan gula di Indonesia belum mampu dipenuhi oleh produksi gula dalam negeri. Tujuan penelitian adalah meramalkan dampak kebijakan ekonomi di sektor pertanian dan faktor eksternal terhadap kinerja perdagangan gula Indonesia pada periode 2015-2020. Model Perdagangan Gula Indonesia dibangun sebagai sistem persamaan simultan dan diestimasi menggunakan metode 2SLS dengan prosedur SYSLIN. Simulasi peramalan menggunakan metode NEWTON dengan prosedur SIMNLIN. Penghapusan tarif impor gula akan meningkatkan surplus konsumen yang lebih besar dari penurunan surplus produsen tetapi net surplus menurun karena penerimaan pemerintah dari tarif impor juga menurun. Penelitian ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan produsen dan konsumen gula (net surplus) dalam era perdagangan bebas ASEAN-Cina, maka kebijakan kombinasi penurunan tarif impor, peningkatan harga gula petani, peningkatan luas areal perkebunan tebu, dan penguatan peran Bulog dapat menjadi instrumen kebijakan yang tepat.
 
Publisher Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
 
Contributor
 
Date 2016-08-15
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/3994
10.21082/jae.v32n2.2014.127-145
 
Source Jurnal Agro Ekonomi; Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Agro Ekonomi; 127-145
Jurnal Agro Ekonomi; Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Agro Ekonomi; 127-145
2541-1527
0216-9053
 
Language ind
 
Relation http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/3994/3329
 
Rights Copyright (c) 2016 Jurnal Agro Ekonomi
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0