ADDED VALUE DISTRIBUTION IN TIMBER VALUE CHAIN OF SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA ) FROM PATI REGENCY, CENTRAL JAVA, INDONESIA
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
ADDED VALUE DISTRIBUTION IN TIMBER VALUE CHAIN OF SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA ) FROM PATI REGENCY, CENTRAL JAVA, INDONESIA
DISTRIBUSI NILAI TAMBAH DALAM RANTAI NILAI KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DARI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH, INDONESIA |
|
Creator |
Parlinah, Nunung
Irawanti, Setiasih Suka, Aneka Prawesti Ginoga, Kirsfianti Linda |
|
Subject |
—
Smallholder, community forest; value added distribution; sengon wood — Petani; Hutan Rakyat; Distribusi Nilai Tambah; Kayuu Sengon |
|
Description |
Community forests play an important role in household income and local economic activity. This research aims to study the timber value chain of sengon (Paraserianthes falcataria) from Pati regency and specifically to identify the actors involved, understand the Paraserianthes falcataria distribution of added value and formulate strategies to increase the added value for smallholders. The method used is value chain analysis involving 21respondents consisting of individual and group respondents. The results reveal that the value added generated within the timber value-chain of sengon are unevenly distributed among the actors. The smallholders who have direct access to the industry obtained better financial returns than smallholders who sell timber through middleman. Several strategies recommended to increase the value added for smallholders are improving capacity of farmers and farmers group, building market information to unlock market access and creating partnership between farmers or farmers group with industries.
Hutan rakyat memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga dan kegiatan ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari rantai nilai kayu sengon (Paraserianthes falcataria) dari Kabupaten Pati dan secara khusus mengidentifikasi para pelaku yang terlibat, distribusi nilai tambah dan strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani. Metode yang digunakan adalah analisis rantai nilai yang melibatkan 21 responden, terdiri dari responden individu dan kelompok. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa nilai tambah kayu sengon terdistribusi secara tidak merata antar pelaku. Petani yang memiliki akses langsung ke industri memperoleh finansial yang lebih baik dibandingkan petani yang menjual kayunya melalui pedagang perantara. Beberapa strategi yang direkomendasikan untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani yaitu meningkatkan kapasitas petani dan kelompok tani, membangun informasi pasar untuk membuka akses pasar dan menciptakan kemitraan antara petani atau kelompok tani dengan industri. |
|
Publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
|
|
Contributor |
—
— |
|
Date |
2015-06-01
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion — |
|
Format |
—
|
|
Identifier |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/959
10.20886/jpsek.2015.12.2.77-87 |
|
Source |
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 77-87
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 77-87 2502-4221 1979-6013 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/959/901
|
|
Rights |
Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
|
|