Record Details

DEVELOPMENT OF REDD+ FUNDING SYSTEMS BASED ON LEARNING OFECOLOGICAL SERVICES PAYMENT MECHANISM

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title DEVELOPMENT OF REDD+ FUNDING SYSTEMS BASED ON LEARNING OFECOLOGICAL SERVICES PAYMENT MECHANISM
PENGEMBANGAN SISTEM PENDANAAN REDD+ BERDASARKAN PEMBELAJARAN DARI MEKANISME PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN
 
Creator Irawanti, Setiasih
Suka, Aneka Prawesti
Indartik, Indartik
Nurfatriani, Fitri
Parlinah, Nunung
 
Subject
Funding mechanism; investor; water services; REDD+
Mekanisme pendanaan; investor; jasa air; REDD+
 
Description Seventy percent of Indonesia's land is forest area which has an opportunity for implementing Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation+ (REDD+). Clean Development Mechanism (CDM) funding mechanism and the role of actors were analyzed using marketing chain approach (ILO, 2009), calculating the cost of CDM based on the cost of planting per hectare, estimated profitability using PresentValue (PV), and learning from payment of water services. TheCDMprogram funded by non-public grant from corporate social responsibility (CSR) for land rehabilitation conducted by farmer group on the land that unplanted for 30 years. The investors fasilitated by intermediary of farm administrator or non-government organizations without involving the government. Monitoring, reporting and verification (MRV) based on 10 years contract period, 1,000 stems per hectare in the 10 , and payment based on the success of plantation. Learning from the water service payments that payments mechanism from industries to farmers group conducted through intermediaries which operational costs from international agencies and local government budgets. Five year contract payment are equipped of legal documents, the 500 stems per hectare spreads across the land, farmers can harvest the other trees. For both mechanism, the farmers group fully follows the requirements set by the investors.
Daratan Indonesia dengan 70% berupa hutan berpeluang untuk menerapkan REDD+. Penelitian ini menganalisis mekanisme pendanaan CDM dan peran para aktor dalam rantai pendanaan. Metode yang digunakan dengan pendekatan rantai pemasaran barang, jasa dan modal (ILO, 2009); biaya kegiatan CDM dihitung berdasarkan biaya penanaman per hektar dan estimasi profitabilitasnya dengan Present Value (PV) serta telaah pembelajaran mekanisme pembayaran jasa air. Hasil studi menunjukkan program CDM didanai oleh hibah non-publik yang bersumber dari CSR dengan kegiatan rehabilitasi pada lahan yang tidak ditanami selama lebih dari 30 tahun, dilakukan oleh kelompok tani, investornya adalah lembaga konsultan, dan difasilitasi oleh perantara yaitu pengurus petani atau lembaga swadaya masyarakat (LSM), namun tidak melibatkan pemerintah. Monitoring, pelaporan, dan verifikasi (MRV) dilakukan sesuai masa kontrak 10 tahun, berdasarkan jumlah tanaman 1.000 batang/ha pada tahun ke-10, dan pembayaran dilakukan berdasarkan keberhasilan tanaman. Pembelajaran dari pembayaran jasa air bahwa mekanisme pembayaran dari industri pengguna kepada kelompok tani dilakukan melalui lembaga perantara dengan biaya operasionalnya diperoleh dari lembaga internasional dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), kontrak pembayaran 5 tahun dilakukan dengan aspek legal yang lengkap, jumlah tanaman 500 batang/ha tersebar di seluruh lahan, dan petani dapat memanen pohon lainnya. Hal yang sama untuk keduanya bahwa petani harus mengikuti syarat dari investor.
 
Publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
 
Contributor Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan

 
Date 2015-06-03
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion

 
Format
 
Identifier http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/700
10.20886/jpsek.2014.11.4.295-307
 
Source Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 11, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 295-307
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 11, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 295-307
2502-4221
1979-6013
 
Language eng
 
Relation http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/700/685
 
Rights Copyright (c) 2014 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan