POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI PELET KAYU SEBAGAI BAHAN BAKAR TERBARUKAN Studi Kasus di Kabupaten Wonosobo
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI PELET KAYU SEBAGAI BAHAN BAKAR TERBARUKAN Studi Kasus di Kabupaten Wonosobo
|
|
Creator |
Sylviani, Sylviani
Suryandari, Elvida Yosefi |
|
Subject |
Hutan rakyat, pelet kayu, limbah industri kayu, bahan baku terbarukan
|
|
Description |
Industri pelet kayu di Kabupaten Wonosobo adalah Industri Penanaman Modal Asing dari Korea untuk tujuan ekspor. Bahan baku dari kayu pelet seperti serbuk gergaji memiliki potensi suplai di Kabupaten Wonosobo. Di sisi lain, serbuk gergaji adalah bahan bakar utama untuk industri makanan dan minuman seperti tahu dan tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan industri pelet kayu dengan bahan baku limbah kayu. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Metode deskriptif kualitatif dilakukan untuk mengetahui fenomena industri kayu menggunakan kerangka pendekatan yang komprehensif dengan menganalisis setiap sub sistem industri kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan industri pelet kayu memiliki peluang potensi yang tinggi. Potensi limbah kayu gergajian sebagai bahan bakar biomassa terbarukan yang cukup untuk memasok bahan baku pelet kayu. Permintaan pelet kayu industri tahu dan tempe dalam satu tahun sebesar 40. 422 ton. Limbah serbuk gergajian yang dapat dihasilkan oleh industri pengolahan kayu yang ada saat ini sebesar 151.524 m dapat menghasilkan pelet kayu sebesar 7.576 ton/tahun. Kekurangan bahan baku serbuk gergaji dapat ditutupi melalui investasi penanaman terutama jenis albasia, oleh karena itu terdapat peluang untuk pengembangan industri pelet kayu. Disamping itu perluasan penanaman pohon pada hutan rakyat merupakan potensi untuk penyediaan bahan baku pelet. Luas kawasan hutan yang dibutuhkan untuk penanaman pohon adalah 1.247,3 ha. Studi menunjukkan bahwa pelet kayu perlu disosialisasikan sebagai bahan bakar biomass terbarukan. Dalam hal ini, para pemangku kepentingan terkait diharapkan menyebarluaskan promosi produk biomasaa terbarukan.
|
|
Publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2014-08-29
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion — |
|
Format |
—
|
|
Identifier |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/171
10.20886/jpsek.2013.10.4.235-246 |
|
Source |
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 235-246
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 235-246 2502-4221 1979-6013 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/171/163
|
|
Rights |
Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
|
|