Record Details

LOCAL WISDOM AND PRACTICE OF BAMBOO FOREST MANAGEMENT IN BALI COMMUNITY

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title LOCAL WISDOM AND PRACTICE OF BAMBOO FOREST MANAGEMENT IN BALI COMMUNITY
KEARIFAN LOKAL DAN PRAKTIK PENGELOLAAN HUTAN BAMBU PADA MASYARAKAT BALI
 
Creator yeny, irma
Yuniati, Dhani
Khotimah, Husnul
 
Subject Local wisdom; Balinese; bamboo forest management
Kearifan lokal; masyarakat Bali; pengelolaan hutan bambu
 
Description The successful development of  bamboo forests in Bali can be built through the culture of  the forest society inter preted by the local wisdom. This research was aimed: 1) to review the role of  local wisdom in developing bamboo forests in Kintamani district, Bangli; 2) to review the role of  bamboo forests in the society in Kintamani district, Bangli. This research used qualitative approach through deepopen-interview technique with a list of questions, observations and documentations. The 10 respondents were chosen pur posively with a snowball method. The results showed that: 1) the existence of  local wisdom in the form of  palemahan, which inter pret the knowledge, values, rules and customar y laws in the people, had regulated the behavior and relationship between human and environment in Kintamani, then also contributed in developing bamboo forests; 2) the development of  bamboo forests gave positive contributions on the social aspect (absorbed the labor force to 403 HOK/ha/year), the economic aspect (increased the farmer's income to Rp 14.292.795/member/year), and the hydrological aspect (added 3 new water springs)).
Keberhasilan pengembangan kluster bambu di Bali, dapat dibangun melalui tradisi kehutanan masyarakat yang dapat kita temukan dengan menggali kembali kearifan lokal. Penelitian bertujuan: 1) mengkaji peran kearifan lokal dan praktik dalam pembangunan hutan bambu di Kecamatan Kintamani, Bangli; 2) mengkaji peran hutan bambu bagi masyarakat di Kecamatan Kintamani, Bangli. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif  dengan teknik wawancara terbuka mendalam dengan bantuan daftar pertanyaan, observasi, dan dokumentasi.  Responden terdiri dari 10 orang yang dipilih secara pur posive dengan metode snowball. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat eksistensi kearifan lokal dalam bentuk palemahan yang merupakan pengetahuan, nilai, aturan dan sistem hukum adat, yang telah mengatur aksi atau tindakan hubungan manusia dengan lingkungan serta berperan dalam pembangunan hutan bambu; 2) upaya membangun hutan bambu oleh masyarakat Kintamani telah memberikan kontribusi pada aspek sosial (menyerap tenaga kerja 43 HOK/ha/tahun), ekonomi (penerimaan petani Rp. 14.292.795/anggota kelompok/tahun), dan hidrologis (ditemukan 3 sumber mata air).
 
Publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
 
Contributor

 
Date 2016-09-13
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion

 
Format application/pdf
 
Identifier http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1260
10.20886/jpsek.2016.13.1.63-72
 
Source Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 63-72
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 63-72
2502-4221
1979-6013
 
Language eng
 
Relation http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1260/pdf
 
Rights Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0